Senin, 03 Oktober 2011

Vitamin C dan Peranannya bagi Kesehatan


A.     Mengenal Vitamin C
Gb. Struktur Kimia Vitamin C
Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat.
Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular. Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan elektron, sehingga molekul tersebut menjadi tidak stabil dan selalu berusaha mengambil elektron dari molekul atau sel lain. Radikal bebas dapat dihasilkan dari hasil metabolisme tubuh dan faktor eksternal seperti asap rokok, hasil penyinaran ultra violet, zat kimiawi dalam makanan dan polutan lain (wikipedia).

Beberapa karakteristik dan sifat-sifat  dari vitamin C antara lain:
  • Vitamin C merupakan vitamin yang mudah rusak
  • Vitamin C mudah teroksidasi dan proses tersebut dipercepat oleh panas, sinar, alkali, enzim oksidator, serta logam (tembaga dan besi), namun proses oksidasi dapat terhambat jika vitamin C dalam keadaan asam atau berada pada susu rendah
  • Vitamin C mudah diserap dengan cepat dalam tubuh.
Vitamin C adalah salah satu vitamin yang sangat diperlukan tubuh kita penting dalam membentuk kolagen, serat, struktur protein. Kolagen dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan gigi dan juga untuk membentuk jaringan bekas luka. Vitamin C juga berperan dalam meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi dan membantu tubuh menyerap zat besi (Food.info.net).
Begitu pentingnya vitamin C bagi manusia maka kecukupan gizi vitamin C harus terpenuhi tiap harinya. Vitamin C umumnya banyak sekali terdapat dalam bahan makanan, misalnya buah dan sayur. Namun di dalam tubuh kita sudah terdapat cadangan vitamin C tersebut, vitamin tersebut terletak dalam kelenjar adrenalin, kelenjar tumys dan lainnya. Jumlah cadangan vitamin C tersebutbergantung pada jumlah vitamin C yang terdapat dalam makanan yang dikonsumsinya sehari-hari.

B.     Fungsi dan Peran Vitamin C
Vitamin C mempunyai banyak fungsi. Vitamin C berperan membantu spesifik enzim dalam melakukan fungsinya. Vitamin C juga bekerja sebagai antioksidan. Perusahaan kadang-kadang menambahkan vitamin C pada produk makanannya untuk menjaga kandungan bahan tertentu. Vitamin C juga penting untuk membentuk kolagen, serat, struktur protein. Kolagen dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan gigi dan juga untuk membentuk jaringan bekas luka. Vitamin C juga meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi dan membantu tubuh menyerap zat besi.
Kebutuhan Vitamin C setiap hari sangat berfluktuasi, tergantung kondisi tubuh. Apabila kekebalan tubuh sedang rendah, kolesterol cenderung tinggi, maka diperlukan Vitamin C dosis tinggi untuk mengatasi masalah tersebut. Tubuh kita yang akan mengatur berapa kebutuhan Vitamin C saat itu.
Vitamin C memiliki peran dalam metabolisme kolesterol dengan meningkatkan laju pembuangan kolesterol yang dibuang dalam bentuk asam empedu (produk akhir kolesterol), meningkatkan kadar HDL (kolesterol yang ‘baik’), dan sebagai pencahar (meningkatkan pembuangan kotoran). Dengan demikian vitamin C akan menurunkan penyerapan kembali asam empedu dan pengubahannya menjadi kolesterol. Vitamin C berperan menjaga keseimbangan kolesterol dan trigliserida (keduanya adalah suatu jenis lemak dalam tubuh), sehingga jika kadar keduanya meningkat, vitamin C dapat menurunkan kadarnya. Sayang, hal ini hanya berlaku pada orang dengan kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi.
Di samping itu, vitamin C sangat penting untuk sintesis kolagen yang merupakan serabut kuat penyusun otot, kulit, termasuk juga pembuluh darah. Jadi, jelas bahwa kekurangan vitamin C akan melemahkan struktur pembuluh darah, jantung, dan otot jantung. Lebih jauh, kekurangan vitamin C menyebabkan kerusakan susunan sel pada dinding pembuluh darah arteri sehingga dapat terisi kolesterol dan menyebabkan aterosklerosis.
Mitos tentang tubuh hanya dapat menyimpan vitamin C dalam jumlah sedikit, sehingga konsumsi vitamin C dosis tinggi (misalnya 1000 mg ) hanya sia-sia, rasanya kurang tepat. Vitamin C disimpan dan dimanfaatkan tubuh secara fluktuasi (naik-turun), tergantung berapa banyak yang tubuh perlukan dan hal ini dipengaruhi oleh kondisi kesehatan tubuh seseorang. Seyogyanya, untuk kesehatan vitamin C dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Umumnya, konsumsi yang berlebihan akan menimbulkan diare. Ini terjadi karena ada kelebihan vitamin C yang tidak diserap tubuh sehingga menuju usus halus. Selanjutnya, vitamin C yang terlarut di dalam usus halus akan menarik air di sekitar sel. Akibatnya, kotoran yang keluar jenuh oleh air (lembek) dan inilah yang disebut diare.
Vitamin C berguna untuk pertumbuhan dan perbaikan setiap jaringan di dalam tubuh, membantu menurunkan kadar kolesterol jahat, yaitu LDL, dalam darah, membantu menjaga integritas lapisan epitel tubuh dan pembuluh darah. Selain itu, vitamin C juga diperlukan untuk perawatan gigi, tulang, dan tulang rawan.
Setiap jaringan tubuh yang mengalami kerusakan membutuhkan perbaikan. Perbaikan itu ditunjang oleh pembentukan kolagen dalam tubuh. Kolagen yang terbentuk akan melapisi jaringan yang rusak tersebut sehingga dapat membantu proses penyembuhan. Vitamin C-lah yang dapat membantu proses pembuatan kolagen ini. Kerusakan jaringan tubuh juga dapat disebabkan oleh radikal bebas yang merupakan sisa hasil metabolisme yang berbahaya di dalam tubuh. Karena dapat menetralkan radikal bebas ini, vitamin C juga dikenal sebagai antioksidan. Zat lain yang juga dikenal sebagai antioksidan adalah beta karoten.

C.     Sumber Asupan Makanan yang Mengandung Vitamin C
Dosis konsumsi untuk vitamin C adalah 60 mg/hari, tapi hal ini bervariasi pada setiap individu. Stres fisik seperti luka bakar, infeksi, keracunan logam berat, rokok, penggunaan terus-menerus obat-obatan tertentu (termasuk aspirin, obat tidur) meningkatkan kebutuhan tubuh akan vitamin C. Perokok membutuhkan vitamin C sekitar 100 mg/hari
Berbeda dengan makhluk hidup jenis lainnya, manusia dan primata jenis lainnya tidak dapat mensistesis atau membuat sendiri vitamin C di dalam tubuh. Kita hanya dapat memperoleh vitamin C dari mengkonsumsi makanan seperti buah dan sayuran;dan suplemen lainnya, seperti:
Tabel 1. Bahan Makanan yang mengandung Vitamin C
No
Sumber Makanan
Jumlah
1
Buah
·         Stroberi 95 mg/100ml
·         Pepaya 85mg/100ml
·         Kiwi 75mg/100ml
·         Jeruk 70mg/100ml
·         Mangga 45mg/100ml
·         Nanas 24 mg/100ml
·         Semangka 15mg/100ml
2
Sayuran
·         Brokoli 60mg/100g
·         Tomat 35mg/100g
·         Kembang Kol 25mg/100g
·         Cabai hijau 120mg/100g
·         Kacang-kacangan 19mg/100g
·         Bayam 59 mg/1000g
·         Sawi 50mg/100g
















Harus diingat bahwa cara pengolahan makanan dapat mempengaruhi jumlah kadar vitamin C dan mineral lainnya dalam makanan. Sifat vitamin C yang larut air dapat mengakibatkan turunnya kadar vitamin C dalam makanan yang dicuci dan direbus terlalu lama. Kebutuhan minimal akan vitamin C berbeda-beda pada setiap tingkat umur dan keadaan tubuh.
AKG vitamin C berkisar 60-90 mg/hari. AKG ini tergantung kebutuhan tubuh seseorang juga dipengaruhi jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, aktivitas fisik dan stres, tetapi tidak terlalu jauh dari 100 mg/hari untk vitamin C. Mari kita simak penjelasannya di bawah ini:
Tabel 2. Kebutuhan Vitamin C pada jenjang yang berbeda
No
Jenjang Usia
Jumlah
1
Pada anak-anak
·         0 – 6 bulan: 40 mg/hari
·         7 – 12 bulan: 50 mg/hari
·         1 – 3 tahun: 15 mg/hari
·         4 – 8 tahun: 25 mg/hari
·         9 – 13 tahun: 45 mg/hari
2
Pada remaja
·         Wanita 14-18 tahun : 65 mg/hari
·         Pria 14-18 tahun : 75 mg/hari
3
Pada dewasa > 19 tahun
·         Pria : 90mg/hari
·         Wanita : 75mg/hari
4
Pada keadaan khusus lainnya terdapat peningkatan kebutuhan
·         Pada wanita hamil dan menyusui
·         Perokok
·         Orang yang sedang sakit dan mengalami infeksi seperti demam dan batuk


D.    Keuntungan dan Kerugian Konsumsi Vitamin C (kekurangan dan kelebihan)
Pada umumnya tubuh kita hanya menyerap vitamin C sangat sedikit, untuk itu kita perlu mengkonsumsi bayak sumber makanan yang mengandung vitamin C. Apabila kita mengkonsumsi vitamin C lebih dari kebutuhan minimal, kita akan memperoleh keuntungan seperti :
  • Penurunan resiko terkena kanker saluran pencernaan
  • Mempercepat proses penyembuhan luka
  • Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit
  • Menurunkan resiko terkena penyakit arterisklerosis (pengerasan dinding pembukuh darah), stroke, penyakit jantung koroner, dan hipertensi (tekanan darah tinggi).
  • Meningkatkan jumlah zat besi yang dapat diserap kembali dari saluran pencernaan terutama pada ibu hamil sehingga menurunkan resiko anemia. Konsumsi vitamin C dosis tinggi dapat menurunkan pula resiko infeksi pada ibu hamil dan kelahiran bayi prematur.
  • Menurunkan resiko terkena anemia yang disebabkan karena kehancuran sel darah merah yang terlalu cepat.
Kelebihan vitamin C dalam jumlah besar (megadose) dalam tubuh akan dibuang melalui urin sesuai dengan sifatnya yang larut air. Kelebihan vitamin C tidak akan disimpan di dalam tubuh sehingga setiap hari kita membutuhkan konsumsi vitamin C yang baru. Selain itu kekurangan vitamin C dapat menyebabkan penyakit sariawan/ skorbut
Akhir-akhir ini banyak iklan produk yang menawarkan kadar vitamin C yang cukup tinggi.Selain keuntungan yang dapat diperoleh dengan konsumsi vitamin C dosis tinggi, adapula beberapa hal yang tidak menguntungkan bagi kita bila mengkonsumsi vitamin C berlebih yaitu :
  • Konsumsi vitamin C lebih dari 2000mg/hari sangat tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan kerusakan lambung. Sifat vitamin C yang asam dapat merusak lambung terutama bila dikonsumsi sebelum makan.
  • Menyebabkan diare dan produksi gas berlebih pada usus sehingga akan terasa kembung.
  • Memperberat kerja ginjal.

a.      Gejala kekurangan vitamin C
Secara umum gejala awal kekurangan vitamin C adalah pendarahan disekitar gigi dan merusak pembuluh darah di bawah kulit, menghasilkan pinpoint haemorrhages . Kekurangan banyak vitamin C berakibat pada sistem syaraf dan ketegangan otot. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan otot seperti juga rasa nyeri, gangguan syaraf dan depresi. Gejala selanjutnya adalah anemia, sering terkena infeksi, kulit kasar dan kegagalan dalam menyembuhkan luka. Ketika seseorang mengkonsumsi sejumlah besar vitamin C dalam bentuk suplemen dalam jangka panjang, tubuh menyesuaikannya dengan menghancurkan dan mengeluarkan kelebihan vitamin C dari pada biasanya. Jika konsumsi kemudian secara tiba-tiba dikurangi, tubuh tidak akan menghentikan proses ini, sehingga menyebabkan penyakit kudisan. Jika dilihat dari aspek usia, kekurangan vitamin C dapat berdapak sebagai berikut:
·        Pada anak-anak yang giginya sudah tumbuh, maka gusi akan membengkak dan mengalami pendarahan
·        Pada orang dewasa biasanya terjadi pendarahan pada gusi, gingivilis, kaki menjadi empuk, anemia, dan terjadi deformasi tulang.
Jika terjadi sariawan yang sudah akut, maka dapat disembuhkan dengan mengkonsusmsi vitamin C 100-200 mg/ hari

b.      Gejala Keracunan Vitamin C
Gejala keracunan vitamin C adalah mual, kejang perut, diare, sakit kepala, kelelahan dan susah tidur. Hal ini juga dapat mengganggu tes medis, atau menyebabkan buang air kecil yang berlebihan dan membentuk batu ginjal.


E.     Kesimpulan
Vitamin C merupakan vitamin yang mudah larut dalam air, berguna dalam pembentukan kolagen dan golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular. Vitamin C merupakan vitamin yang mudah rusak oleh panas, logam, alkali, oksidasi dan sebagainya. Penyerapan vitamin C yang dilakukan oleh tubuh sangatlah kecil, untuk itu perlu asupan vitamin C yang sesuai.
Fungsi dari vitamin C sendiri adalah dalam metabolisme kolesterol dengan meningkatkan laju pembuangan kolesterol yang dibuang dalam bentuk asam empedu (produk akhir kolesterol), meningkatkan kadar HDL (kolesterol yang ‘baik’), dan sebagai pencahar (meningkatkan pembuangan kotoran).
Vitamin C merupakan vitamin yang sumbernya bayak terdapat pada bahan makanan, misalnya pada buah, sayur dan makanan hewani. Namaun karena sifatnya yang mudah larut dalam air, maka ketika mengalami pencucuian perlu diperhatiakan agar vitamin C-nya tidak terbuang dengan air.
Konsusmsi vitamin C dalam tubuh sangatlah perlu, karena mengingat tubuh kita sangat membutuhkannya. Namun jika konsumsinya berlebihan atau kekurangan tentunya akan kurang baik bagi tubuh kita. Jika konsumsi vitamin C berlebihan, maka menyebabkan diare dan produksi gas berlebih pada usus sehingga akan terasa kembung. Karena tubuh hanya sedikit menyerap maka akan di keluarkan melalui urin. Proses pengeluaran urin tersebut terlebih dahulu melalui ginjal. Jika terjadi maka akan memperberat kerja ginjal dalam pembentukan urin. Jika kekurangan vitamin C maka akan mudah terserang sariawan, pendarahan pada gusi, dan sebagainya.



Referensi :

Anonym. 2011. Vitamin C. www.wikipedia.org [diakses tanggal 28 Februari 2011]
Sari, amalia. 2007. Buah lebih baik dari pada Suplemen vitamin C. www.shvoong.com [diakses tanggal 28 Februari 2011]
Setiawan, Felicia. 2008. Vitamin C yang berlebih, baik dan kurangnya. www.tanyadokteranda.com [diakses tanggal 28 Februari 2011]
Simon, 2008. Sekilas mengenai vitamin C. www.smallcrabsonline.com [diakses tanggal 5 maret 2011]
Talitha. 2009. Vitamin C 1000 mg. www.piogma.com [diakses tanggal 28 Februari 2011]
Wageningen University 2011. Vitamin yang larut dalam air. www.food-info.net [diakses tanggal 28 Februari 2011]


0 komentar:

Posting Komentar

Hello Kawan!
Terima kasih atas kunjungannya ke halaman ini. Semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat bagi kawan semua.
Sebagai bentuk apresiasi, anda dapat meninggalkan komentar, saran atau pertanyaan
Terima kasih...