Antioksidan merupakan zat yang mampu memperlambat
atau mencegah proses oksidasi. Zat ini secara nyata mampu memperlambat atau
menghambat oksidasi zat yang mudah teroksidasi meskipun dalam
konsentrasi rendah. Antioksidan juga sesuai didefinisikan sebagai senyawa-senyawa yang melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas oksigen reaktif jika berkaitan dengan
penyakit, radikal bebas ini dapat berasal dari metabolisme tubuh maupun faktor eksternal lainnya.
Komponen kimia yang berperan sebagai antioksidan adalah senyawa golongan
fenolik dan polifenolik. Senyawa-senyawa golongan tersebut banyak terdapat
dialam, terutama pada tumbuh-tumbuhan, dan memiliki kemampuan untuk menangkap
radikal bebas.
Antioksidan yang banyak ditemukan pada bahan pangan, antara lain vitamin E, vitamin C, dan karotenoid. Antioksidan diharapkan aman dalam penggunaan atau tidak toksik, efektif pada konsentrasi rendah (0,01-0,02%), tersedia dengan harga cukup terjangkau, dan tahan terhadap proses pengolahan produk . Antioksidan penting dalam melawan radikal bebas, tetapi dalam kapasitas berlebih menyebabkan kerusakan sel.
Antioksidan yang banyak ditemukan pada bahan pangan, antara lain vitamin E, vitamin C, dan karotenoid. Antioksidan diharapkan aman dalam penggunaan atau tidak toksik, efektif pada konsentrasi rendah (0,01-0,02%), tersedia dengan harga cukup terjangkau, dan tahan terhadap proses pengolahan produk . Antioksidan penting dalam melawan radikal bebas, tetapi dalam kapasitas berlebih menyebabkan kerusakan sel.
Dalam
pengertian kimia, antioksidan adalah senyawa pemberi elektron, tetapi secara
biologis, pengertian antioksidan lebih luas lagi. Pengertian antioksidan dalam
arti biologis adalah semua senyawa yang dapat meredam dampak negatif oksidan,
termasuk dalam penghambatan dan penghentian kerusakan oksidatif terhadap suatu
molekul target.
Antioksidan berfungsi sebagai pemangsa radikal bebas dalam tubuh. Antioksidan dalam
tubuh bekerja melalui dua cara, yaitu menangkap radikal bebas yang belum
merusak dan dengan memperbaiki kerusakan yang telah terjadi. Antioksidan mudah
sekali kita dapatkan dari makanan. Sebagian makanan benar-benar penuh dengan
antioksidan, sebagian yang lain mengandung unsur yang penting yang memungkinkan
tubuh membuat antioksidan sendiri.
Berikut
ini adalah beberapa unsur yang ada pada makanan dan mengandung antioksidan.
1.
Mangan
Mineral mangan dibutuhkan untuk
pembentukan enzim yang berfungsi melawan radikal-radikal bebas (antioksidan),
membentuk tulang, gerakan otot, fertilitas, membantu metabolisme lemak dan
kolesterol. Kekurangan zat ini dapat menyebabkan tubuh cepat lelah dan kadang
disertai sakit di kepala, kulit, dan saraf kepala. Mineral mangan banyak
terdapat pada kacang-kacangan, teh, bit, jagung, buah kenari, dan gandum.
2.
Selenium
Merupakan
mineral penting dalam sistem perlindungan tubuh, juga penting untuk
mengendalikan kadar kolesterol darah, serta sebagai zat antioksidan yang
menghancurkan radikal-radikal bebas. Bersama vitamin E melindungi tubuh dari
beberapa penyakit kanker tertentu. Zat ini juga berguna untuk reproduksi.
Kekurangan selenium akan mengakibatkan gejala penuaan dini, hambatan
pertumbuhan, katarak pada mata, serta bisa menyebabkan penyakit kanker dan
jantung. Mineral selenium terdapat pada kacang-kacangan, mentega, ikan laut,
hati, biji gandum, bawang, brokoli, kol, jamur, seledri, mentimun dan labu.
3.
Vitamin C
Vitamin C dipergunakan dalam tubuh
sebagai proteksi terhadap penyakit kudis, menyembukan luka, membantu penyerapan
unsur besi, sebagai antioksidan yang penting, membantu metabolism protein, dan
pembentukan jaringan kolagen. Vitamin C terdapat pada jeruk lemon, jeruk
orange, buah kiwi, tomat, jambu biji.
4.
Vitamin E
Vitamin
E berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh, antioksidan ini melindungi sel-sel
tubuh dari teroksidasi oleh radikal-radikal bebas yang menyebabkan kanker,
penyakit jantung, serta gejala-gejala penuaan.
Vitamin E terdapat pada minyak zaitun, kecambah, minyak sayur, tomat,
biji-bijian, dan lain-lain.
salam kenal, mohon dukungan untuk kontes SEO yang sedang berlangsung ya gan =) TOP 1 Oli Sintetik Mobil-Motor Indonesia
BalasHapusHengky
Hmmmmm informasi yang sangat bermanfaat sekali mbak..dan ternyata zat antioksidan juga bisa mencegah penyakit kanker
BalasHapusPeran positif antioksidan terhadap penyakit kanker dan kardiovaskuler (terutama yang diakibatkan oleh aterosklerosis/penyumbatan dan penyempitan pembuluh darah) juga banyak diteliti. Antioksidan berperan dalam melindungi lipoprotein densitas rendah (LDL) dan sangat rendah (VLDL) dari reaksi oksidasi.
Pencegahan aterosklerosis ini dapat dilakukan dengan menghambat oksidasi LDL menggunakan antioksidan yang banyak ditemukan pada bahan pangan.
Adapun untuk kanker dan tumor banyak ilmuwan spesialis setuju bahwa penyakit ini berawal dari mutasi gen atau DNA sel. Perubahan pada mutasi gen dapat terjadi melalui mekanisme kesalahan replikasi dan kesalahan genetika yang berkisar antara 10-15 %, atau faktor dari luar yang merubah struktur DNA seperti virus, polusi, radiasi, dan senyawa xenobiotik dari konsumsi pangan sebesar 80-85 %. Radikal bebas dan reaksi oksidasi berantai yang dihasilkan jelas berperan pada proses mutasi ini. Dan resiko ini sebenarnya dapat dikurangi dengan mengkonsumsi antioksidan dalam jumlah yang cukup.
luar biasa !!!
Ada tambahan dari aku nihhh kawan,,,,Senyawa antioksidan yang diisolasi dari sumber alami adalah yang berasal dari tumbuhan.Isolasi antioksidan alami telah dilakukan dari tumbuhan yang dapat dimakan, tetapi tidak selalu dari bagian yang dapat dimakan lho kawan !!! Antioksidan alami tersebar di beberapa bagian tanaman, seperti pada kayu, kulit kayu, akar, daun, buah, bunga, biji dan serbuk sari.
BalasHapusSapa nihh yang suka minum wedang jahe??? tau gag sih kalau Jahe (Zingiber officinale Roscoe) biasa digunakan yang sebagai bumbu atau obat tradisional. Komponen-komponen pedas dari jahe seperti 6 gingerol dan 6-shogaol dikenal memiliki aktivitas antioksidan yang cukup. Dari ekstrak jahe yang telah dibuang komponen volatilnya dengan destilasi uap, maka dari fraksi non volatilnya setelah pemurnian, ditemukan adanya empat senyawa turunan gingerol dan empat macam diarilheptanoid yang memiliki aktivitas antioksidan kuat
BalasHapuskonsumsi makanan yang mengandung antioksidan berlebih juga tidak baik karena dapat menyebabkan stress oksidatif.Stress oksidatif adalah keadaan tidak seimbangnya jumlah oksidan dan prooksidan dalam tubuh. dimana Stress oksidatif dapat mengakibatkan Proses penuaan dan penyakit degeneratif seperti kanker kardiovaskuler, penyumbatan pembuluh darah yang meliputi hiperlipidemik, aterosklerosis, stroke, dan tekanan darah tinggi serta terganggunya sistem imun tubuh
BalasHapusso...berhati-hatilah kawann....
Ara.. ga nyangka banyak pengunjungnya. Terima kasih atas kunjungan dan info tambahannya. Silakan baca artikel lainnya
BalasHapus