Senin, 03 Oktober 2011

Antioksidan untuk Menangkal Radikal Bebas

Antioksidan merupakan zat yang mampu memperlambat atau mencegah proses oksidasi. Zat ini secara nyata mampu memperlambat atau menghambat oksidasi zat yang mudah teroksidasi meskipun dalam konsentrasi rendah. Antioksidan juga sesuai didefinisikan sebagai senyawa-senyawa yang melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas oksigen reaktif jika berkaitan dengan penyakit, radikal bebas ini dapat berasal dari metabolisme tubuh maupun faktor eksternal lainnya. Komponen kimia yang berperan sebagai antioksidan adalah senyawa golongan fenolik dan polifenolik. Senyawa-senyawa golongan tersebut banyak terdapat dialam, terutama pada tumbuh-tumbuhan, dan memiliki kemampuan untuk menangkap radikal bebas.
Antioksidan yang banyak ditemukan pada bahan pangan, antara lain vitamin E, vitamin C, dan karotenoid. Antioksidan diharapkan aman dalam penggunaan atau tidak toksik, efektif pada konsentrasi rendah (0,01-0,02%), tersedia dengan harga cukup terjangkau, dan tahan terhadap proses pengolahan produk . Antioksidan penting dalam melawan radikal bebas, tetapi dalam kapasitas berlebih menyebabkan kerusakan sel.
Dalam pengertian kimia, antioksidan adalah senyawa pemberi elektron, tetapi secara biologis, pengertian antioksidan lebih luas lagi. Pengertian antioksidan dalam arti biologis adalah semua senyawa yang dapat meredam dampak negatif oksidan, termasuk dalam penghambatan dan penghentian kerusakan oksidatif terhadap suatu molekul target. 
Antioksidan berfungsi sebagai pemangsa radikal bebas dalam tubuh. Antioksidan dalam tubuh bekerja melalui dua cara, yaitu menangkap radikal bebas yang belum merusak dan dengan memperbaiki kerusakan yang telah terjadi. Antioksidan mudah sekali kita dapatkan dari makanan. Sebagian makanan benar-benar penuh dengan antioksidan, sebagian yang lain mengandung unsur yang penting yang memungkinkan tubuh membuat antioksidan sendiri.
Berikut ini adalah beberapa unsur yang ada pada makanan dan mengandung antioksidan.
                        1.         Mangan
Mineral mangan dibutuhkan untuk pembentukan enzim yang berfungsi melawan radikal-radikal bebas (antioksidan), membentuk tulang, gerakan otot, fertilitas, membantu metabolisme lemak dan kolesterol. Kekurangan zat ini dapat menyebabkan tubuh cepat lelah dan kadang disertai sakit di kepala, kulit, dan saraf kepala. Mineral mangan banyak terdapat pada kacang-kacangan, teh, bit, jagung, buah kenari, dan gandum.
                        2.         Selenium
Merupakan mineral penting dalam sistem perlindungan tubuh, juga penting untuk mengendalikan kadar kolesterol darah, serta sebagai zat antioksidan yang menghancurkan radikal-radikal bebas. Bersama vitamin E melindungi tubuh dari beberapa penyakit kanker tertentu. Zat ini juga berguna untuk reproduksi. Kekurangan selenium akan mengakibatkan gejala penuaan dini, hambatan pertumbuhan, katarak pada mata, serta bisa menyebabkan penyakit kanker dan jantung. Mineral selenium terdapat pada kacang-kacangan, mentega, ikan laut, hati, biji gandum, bawang, brokoli, kol, jamur, seledri, mentimun dan labu.
                        3.         Vitamin C
Vitamin C dipergunakan dalam tubuh sebagai proteksi terhadap penyakit kudis, menyembukan luka, membantu penyerapan unsur besi, sebagai antioksidan yang penting, membantu metabolism protein, dan pembentukan jaringan kolagen. Vitamin C terdapat pada jeruk lemon, jeruk orange, buah kiwi, tomat, jambu biji.
                        4.         Vitamin E
Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh, antioksidan ini melindungi sel-sel tubuh dari teroksidasi oleh radikal-radikal bebas yang menyebabkan kanker, penyakit jantung, serta gejala-gejala penuaan.  Vitamin E terdapat pada minyak zaitun, kecambah, minyak sayur, tomat, biji-bijian, dan lain-lain.

6 komentar:

  1. salam kenal, mohon dukungan untuk kontes SEO yang sedang berlangsung ya gan =) TOP 1 Oli Sintetik Mobil-Motor Indonesia

    Hengky

    BalasHapus
  2. Hmmmmm informasi yang sangat bermanfaat sekali mbak..dan ternyata zat antioksidan juga bisa mencegah penyakit kanker
    Peran positif antioksidan terhadap penyakit kanker dan kardiovaskuler (terutama yang diakibatkan oleh aterosklerosis/penyumbatan dan penyempitan pembuluh darah) juga banyak diteliti. Antioksidan berperan dalam melindungi lipoprotein densitas rendah (LDL) dan sangat rendah (VLDL) dari reaksi oksidasi.
    Pencegahan aterosklerosis ini dapat dilakukan dengan menghambat oksidasi LDL menggunakan antioksidan yang banyak ditemukan pada bahan pangan.
    Adapun untuk kanker dan tumor banyak ilmuwan spesialis setuju bahwa penyakit ini berawal dari mutasi gen atau DNA sel. Perubahan pada mutasi gen dapat terjadi melalui mekanisme kesalahan replikasi dan kesalahan genetika yang berkisar antara 10-15 %, atau faktor dari luar yang merubah struktur DNA seperti virus, polusi, radiasi, dan senyawa xenobiotik dari konsumsi pangan sebesar 80-85 %. Radikal bebas dan reaksi oksidasi berantai yang dihasilkan jelas berperan pada proses mutasi ini. Dan resiko ini sebenarnya dapat dikurangi dengan mengkonsumsi antioksidan dalam jumlah yang cukup.
    luar biasa !!!

    BalasHapus
  3. Ada tambahan dari aku nihhh kawan,,,,Senyawa antioksidan yang diisolasi dari sumber alami adalah yang berasal dari tumbuhan.Isolasi antioksidan alami telah dilakukan dari tumbuhan yang dapat dimakan, tetapi tidak selalu dari bagian yang dapat dimakan lho kawan !!! Antioksidan alami tersebar di beberapa bagian tanaman, seperti pada kayu, kulit kayu, akar, daun, buah, bunga, biji dan serbuk sari.

    BalasHapus
  4. Sapa nihh yang suka minum wedang jahe??? tau gag sih kalau Jahe (Zingiber officinale Roscoe) biasa digunakan yang sebagai bumbu atau obat tradisional. Komponen-komponen pedas dari jahe seperti 6 gingerol dan 6-shogaol dikenal memiliki aktivitas antioksidan yang cukup. Dari ekstrak jahe yang telah dibuang komponen volatilnya dengan destilasi uap, maka dari fraksi non volatilnya setelah pemurnian, ditemukan adanya empat senyawa turunan gingerol dan empat macam diarilheptanoid yang memiliki aktivitas antioksidan kuat

    BalasHapus
  5. konsumsi makanan yang mengandung antioksidan berlebih juga tidak baik karena dapat menyebabkan stress oksidatif.Stress oksidatif adalah keadaan tidak seimbangnya jumlah oksidan dan prooksidan dalam tubuh. dimana Stress oksidatif dapat mengakibatkan Proses penuaan dan penyakit degeneratif seperti kanker kardiovaskuler, penyumbatan pembuluh darah yang meliputi hiperlipidemik, aterosklerosis, stroke, dan tekanan darah tinggi serta terganggunya sistem imun tubuh
    so...berhati-hatilah kawann....

    BalasHapus
  6. Ara.. ga nyangka banyak pengunjungnya. Terima kasih atas kunjungan dan info tambahannya. Silakan baca artikel lainnya

    BalasHapus

Hello Kawan!
Terima kasih atas kunjungannya ke halaman ini. Semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat bagi kawan semua.
Sebagai bentuk apresiasi, anda dapat meninggalkan komentar, saran atau pertanyaan
Terima kasih...