Kebakaran
di Gedung PSMS FMIPA Unesa Sabtu lalu masih meninggalkan kenangan pilu.
Namun demikian, tekad warga FMIPA untuk bangkit sangatlah besar.
Terbukti, pada Senin hari ketiga pasca kebakaran naas tersebut kegiatan
perkuliahan di semua jurusan FMIPA tetap dilaksanakan seperti biasanya.
Hanya saja, masih terlihat beberapa polisi berjaga di depan reruntuhan
Gedung PSMS. Polisi menutup jalur depan PSMS yang sebenarnya merupakan
pintu masuk utama ke kampus FMIPA. Garis polisi dipasang melingkari
gedung. Jalur parkir dialihkan memutar lewat depan Masjid Baitul Makmur I
tembus ke Gedung C8 dan C10.
Sesekali
mahasiswa terlihat terhenti sejenak ketika mendekati sisa Gedung D1
yang dulunya adalah PSMS dan kantor dekan FMIPA untuk mengamati lebih
jelas bangunan yang hangus itu. Mereka mungkin mahasiswa luar kota yang
tahu berita kebakaran lewat koran, tv atau cerita teman dan ingin
memastikan kebenaran berita tersebut dengan mata kepala sendiri.
Saya
sendiri serasa miris begitu melihat keadaan gedung PSMS itu. Atap
bagian atasnya ambruk tak bersisa, hampir seluruh bagian di lantai 2
hangus terbakar. Kaca-kaca jendelanya pecah mungkin sengaja dipecah saat
upaya pemadaman. Yang terlihat hanya sisa kipas pembuangan AC yang
setengah gosong. Sedangkan keadaan di lantai bawah sedikit lebih baik,
hanya beberapa atap luarnya agak doyong. Lantai bawah lumayan
terselamatkan oleh usaha pembasahan oleh petugas pemadam kebakaran.
Sampai
saat ini, setahu saya barang-barang yang terselamatkan sementara waktu
diungsikan ke Gedung C8. Sebab ketika saya kuliah di Gedung C8 atas
kemarin, petugas administrasi sedang sibuk memilah-milah tumpukan
dokumen setengah hangus setengah basah di bawah tangga C8. Dan tadi pagi
ketika saya cek lagi dokumen-dokumen itu nampak lebih rapi.
Penyebab
peristiwa kebakaran ini masih belum ditetapkan oleh pihak LabFor
kepolisian. Namun dugaan terkuat yang menyebar di kalangan warga FMIPA
adalah karena konsleting listrik di lantai 2. Tapi ada juga beberapa
mahasiswa yang berpendapat ada suatu keganjilan dalam peristiwa
kebakaran ini. Namun mereka tidak berani berteori lebih lanjut sampai
ada kepastian dari kepolisian.
Sambil
menunggu keterangan polisi, saya juga tidak sabar menunggu apa kata
prof. Moh. Nur selaku pimpinan PSMS mengenai peristiwa kebakaran yang
telah menghanguskan hasil karya dan kerja keras beliau membangun PSMS
selama bertahun-tahun. Kebetulan sabtu depan (10/12), beliau menjadi
pembicara dalam Seminar Nasional : Membangun Pendidikan Berkarakter diselenggarakan oleh BEMF-MIPA. Untuk mahasiswa FMIPA Unesa tiketnya seharga Rp 25.000,- Hasilnya akan saya update lagi diposting mendatang..
Semoga bermanfaat,
0 komentar:
Posting Komentar
Hello Kawan!
Terima kasih atas kunjungannya ke halaman ini. Semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat bagi kawan semua.
Sebagai bentuk apresiasi, anda dapat meninggalkan komentar, saran atau pertanyaan
Terima kasih...